Sungguh pernyataan yang membuat miris. Karena ia seakan mencari pembenaran atas perilakunya selama ini yang jauh dari cerminan pribadi sholehah. “Belum menemukan lelaki yang bisa menggugah hati saya untuk menjadi wanita sholehah.” Maka ia merasa sah-sah saja jika terus bertahan dengan perilaku jahiliyahnya: hobi bergoyang erotis, mengumbar aurat, ribut dengan sesama artis, menjadi pribadi yang suka meledakkan kemarahan di depan publik, dan sebagainya.
“Perempuan-perempuan keji adalah untuk laki-laki keji, dan laki-laki keji untuk perempuan keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan baik untuk laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula) …” (QS. An-Nur[24]: 26)
Sebuah ayat yang tepat untuk
Mari renungkan ayat berikut:
“Katakanlah, ‘Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui ?’” (QS Az-Zumar [39]: 9)
Sebuah pertanyaan retoris. Karena tentu saja, antara orang yang berilmu dan tidak berilmu, memiliki derajat yang berbeda di mata Allah swt, sebagaimana firman-Nya dalam ayat yang lain:
“Allah mengangkat derajat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu beberapa derajat ...” (QS. Al Mujaadalah [58]: 11)
Wahai wanita muslimah. Ingin mendapatkan pendamping yang sholeh? Jadilah wanita yang berilmu dahulu, sehingga mengetahui cara menjadi wanita sholehah. Lantas praktekkan ilmu tersebut. Terakhir, berdoalah agar Allah memberimu pendamping yang sholeh. Insya Allah, jodohmu adalah seorang yang sholeh.
ZILZAAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar