Kekejaman Militer Mesir Terhadap Demonstran Wanita Hebohkan Dunia Maya
Pasukan keamanan Mesir tanpa rasa bersalah dan melakukan tindakan brutal terhadap demonstran perempuan telah mengguncang dunia maya serta media, mengirimkan gelombang kejutan melalui komunitas internasional.
Pada hari Minggu kemarin (18/12), pasukan keamanan menyerang para pengunjuk rasa yang melakukan aksi untuk hari ketiga berturut-turut di Kairo.Setidaknya 10 pengunjuk rasa tewas dan 441 terluka dalam kekerasan, yang meletus pada Kamis lalu, ketika salah satu dari seratusan demonstran yang melakukan aksi demo di luar kantor kabinet ditahan dan dipukuli oleh tentara.
Foto dan rekaman video yang diposting online memperlihatkan pasukan tanpa ampun menyerang pengunjuk rasa perempuan, menarik baju dan menyeretnya hingga hampir setengah telanjang melalui jalan. Satu anggota polisi anti huru hara terlihat kejam menendang demonstran perempuan tersebut di dadanya dengan sepatu lapangan.
Pada hari Sabtu sebelumnya, pasukan keamanan menarik demonstran perempuan di trotoar dan dengan kasar melepas jilbabnya, selain menendang aktivis di kepala sampai ia tidak bergerak.
Kehadiran media internasional tidak menyurutkan pasukan dari melakukan tindakan brutal kepada para pengunjuk rasa, yang menuntut Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) segera meninggalkan kekuasaan.
Tindakan keras terhadap demonstran oleh junta yang berkuasa telah menunjukkan bahwa militer memang menargetkan demonstran sejak revolusi. Para pengunjuk rasa mengatakan SCAF telah melanjutkan praktek-praktek kejam rezim lama.
Analis, memperingatkan tentang konsekuensi dari penganiayaan terhadap para demonstran perempuan oleh pasukan rezim, mengatakan hal itu dapat menyebabkan kemarahan di kalangan rakyat Mesir, yang memiliki rasa hormat yang besar kepada perempuan.
"Apakah mereka pikir tindakan ini adalah jantan?" tanya Toqa Nosseir, seorang mahasiswa 19 tahun, terkait serangan terhadap perempuan. "Dimana harga diri itu?"
Di Tahrir Square, demonstran mengacungkan koran dengan gambar pasukan yang memukuli dan menyeret perempuan di halaman depan, dan berteriak, "Ini adalah tindakan tentara yang melindungi kita."(fq/prtv)
(Copas: EraMuslim )
Pada hari Minggu kemarin (18/12), pasukan keamanan menyerang para pengunjuk rasa yang melakukan aksi untuk hari ketiga berturut-turut di Kairo.Setidaknya 10 pengunjuk rasa tewas dan 441 terluka dalam kekerasan, yang meletus pada Kamis lalu, ketika salah satu dari seratusan demonstran yang melakukan aksi demo di luar kantor kabinet ditahan dan dipukuli oleh tentara.
Foto dan rekaman video yang diposting online memperlihatkan pasukan tanpa ampun menyerang pengunjuk rasa perempuan, menarik baju dan menyeretnya hingga hampir setengah telanjang melalui jalan. Satu anggota polisi anti huru hara terlihat kejam menendang demonstran perempuan tersebut di dadanya dengan sepatu lapangan.
Pada hari Sabtu sebelumnya, pasukan keamanan menarik demonstran perempuan di trotoar dan dengan kasar melepas jilbabnya, selain menendang aktivis di kepala sampai ia tidak bergerak.
Kehadiran media internasional tidak menyurutkan pasukan dari melakukan tindakan brutal kepada para pengunjuk rasa, yang menuntut Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) segera meninggalkan kekuasaan.
Tindakan keras terhadap demonstran oleh junta yang berkuasa telah menunjukkan bahwa militer memang menargetkan demonstran sejak revolusi. Para pengunjuk rasa mengatakan SCAF telah melanjutkan praktek-praktek kejam rezim lama.
Analis, memperingatkan tentang konsekuensi dari penganiayaan terhadap para demonstran perempuan oleh pasukan rezim, mengatakan hal itu dapat menyebabkan kemarahan di kalangan rakyat Mesir, yang memiliki rasa hormat yang besar kepada perempuan.
"Apakah mereka pikir tindakan ini adalah jantan?" tanya Toqa Nosseir, seorang mahasiswa 19 tahun, terkait serangan terhadap perempuan. "Dimana harga diri itu?"
Di Tahrir Square, demonstran mengacungkan koran dengan gambar pasukan yang memukuli dan menyeret perempuan di halaman depan, dan berteriak, "Ini adalah tindakan tentara yang melindungi kita."(fq/prtv)
(Copas: EraMuslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar