♥ DOA NUR FATHIMAH ZAHRA ♥
Bismillahirrahmanirrahiim,
Salman al-Farisi pernah bercerita; "Saat aku keluar dari rumahku, tepatnya 10 hari setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, aku sengaja menemui Ali bin Abi Thalib. Ali bertanya kepadaku, "Wahai Salman, kemana gerangan engkau berada dalam beberapa hari ini setelah wafatnya Rasulullah?"
"Wahai kekasihku, Abu al-Hasan, sungguh aku tidak menjauh apalagi berpaling darimu. Kesedihanku tak kunjung reda akibat wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, suasana berkabung itulah yg mencegahku untuk mengunjungimu" jawabku.
Kemudian Imam Ali berkata, "Wahai Salman, datanglah sekarang juga ke rumah Fathimah, karena beliau rindu kepadamu dan ingin mmberimu suatu hadiah, dan hadiah itu beliau dapatkan dr Surga"
"Apakah Fathimah mendapat hadiah itu stelah beliau (ayahandanya) wafat?" tanyaku.
"Ya, beliau (Fathimah) mendapatkannya kemarin" jawab Imam Ali.
Aku pun pergi ke rumah Fathimah, kujumpai beliau sedang duduk, dan beliau berkata, "Wahai Salman, engkau telah menjauh dari ku sepeninggal ayahku!"
Aku berkata, "Wahai kekasihku, apakah aku dianggap menjauh dari engkau?"
Fathimah berkata, "Duduklah dan perhatikanlah apa yang akan aku katakan kepadamu. Pintu rumahku selalu tertutup sepeninggal ayahku. Kemarin saat aku duduk ditempat ini, sejenak aku merenung tetang terputusnya wahyu dari kami, sementara para malaikat tak pernah putus datang ke rumah kami, namun kemarin tiba-tiba pintu terbuka tanpa ada seorangpun yang membukanya, lalu para bidadari memasuki rumahku yang belum pernah terlihat keelokan wajah dan bentuk seperti mereka, begitu juga aku tidak pernah menghirup bebauan lebih wangi dari mereka.
Ketika aku melihat mereka, aku bertanya apakah mereka dari penduduk Mekkah atau Madinah? Lalu mereka menjawab, bahwa mereka bukanlah penduduk Mekkah ataupun Madinah, begitu pula mereka bukan penduduk bumi, tapi mereka adalah bidadari dari Surga yang di utus oleh Allah untukku.
Mereka berkata kepadaku, jika mereka sangat merindukanku. Kemudian aku bertanya kepada yang paling besar diantara mereka, siapa namanya. Dan dia menjawab bahwa namanya adalah "Maqdudah". Aku bertanya mengapa dia dinamai Maqdudah, dia menjawab karena dia diciptakan untuk Miqdad bin Aswad Kindi.
Kemudian aku bertanya kepada bidadari kedua, siapa namanya. Namanya adalah "Dzarrah", dan aku bertanya mengapa dia dinamai Dzarrah, sementara dia sangatlah cantik dimataku. Bidadari itu menjawab bahwa dia diciptakan oleh Allah untuk Abu Dzar Ghifari.
Lalu aku bertanya tentang nama bidadari yg ketiga, dia bernama "Salma", karena dia diciptakan oleh Allah untuk Salman al-Farisi, anak angkat ayahku, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ketika bidadari itu mengeluarkan buah kurma yang lebih putih dari salju dan lebih harum baunya dari minyak misik dan diberikan kepadaku.
Wahai Salman, berbukalah sore nanti dengan memakan buah kurma ini, dan tolong besok datanglah lagi kesini sambil membawa bijinya."
Aku menerima buah kurma itu dan ketika aku berjalan diperkampungan Madinah, aku menemui sebagian sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, mereka bertanya kepadaku, apakah aku membawa minyak misk, dan aku menjawab "Ya".
Setelah tiba waktu berbuka, aku memakan buah kurma itu, namun aku tidak mendapatkan satu pun biji dari buah kurma seperti yang dikatakan Fathimah.
Kemudian aku pergi ke rumah beliau keesokan harinya, sembari mngatakan bahwa aku tidak mendapatkan satu bijipun dari buah kurma itu.
Fathimah menjawab, "Wahai Salman, memang sama sekali engkau tidak mendapatkan biji didalamnya, karena perlu diketahui bahwa buah kurma yang engkau makan ditanam Allah di Surga Darussalam, sebagai imbalan dari ucapan atau bacaan yag diajarkan oleh ayahku yang selalu engkau amalkan tiap pagi dan sore hari"
Aku berkata, "Ajarilah aku, wahai Sayidati!"
Fathimah berkata, "Jika engkau tidak ingin tertimpa gangguan demam selama engkau hidup di dunia, maka bacalah bacaan ini sebagai imbalan nya adalah buah kurma di Surga.
Aku akhirnya mempelajari doa yang diberikan Fathimah Zahra ini, kemudian aku ajarkan doa ini kepada ribuan orang yang terkena demam dari penduduk Mekkah dan Madinah, lalu dengan izin Allah Subhana Wa Ta'ala merek sembuh.
Doa tersebut sbb:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. BISMILLAHI-NUR, BISMILLAHI-NURIN-NUR, BISMILLAHINURU 'ALAN-NURI, BISMILLAHILLADZI HUWA MUDABBIRUL-UMURI, BISMILLAHILLADZI KHALAQAN-NURA MINAN-NURI. ALHAMDULILLAHILLADZI KHALAQAN-NURA MINAN-NURI, WA ANZALAN-NURA 'ALATH-THURI FI KITABIN MASTHURIN FI RAQQIN MANSYUR, BIQADARIN MAGDURIN, 'ALAN NABIYYIN MAHBURIN, ALHAMDULILLAHILLADZI HUWA BIL-'IZZI MADZKURIN WABIL-FAKHRI MASYURIN, WA 'ALAS'SARRA'I WADH'DHARA'I MADYKURIN WA SHALLA'LLAHU SAYYIDINA MUHAMMADIN WA 'ALIHITH-THAHIRIN.
Artinya,
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Penyayang. Dengan nama Allah Cahaya. Dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan cahaya, menurunkan ke bukit dalam Kitab yang tertulis, dengan ukiran yang tertentu, kepada Nabi Yang Terpilih. Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, Yang Masyur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga kesejahteraan disampaikan kepada Junjungan kami Muhammad sang Nabi dn keluarganya yg suci"
(Biharul Anwar, juz 43 hal 66) (Copas dari status Anton DE )
Salman al-Farisi pernah bercerita; "Saat aku keluar dari rumahku, tepatnya 10 hari setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, aku sengaja menemui Ali bin Abi Thalib. Ali bertanya kepadaku, "Wahai Salman, kemana gerangan engkau berada dalam beberapa hari ini setelah wafatnya Rasulullah?"
"Wahai kekasihku, Abu al-Hasan, sungguh aku tidak menjauh apalagi berpaling darimu. Kesedihanku tak kunjung reda akibat wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, suasana berkabung itulah yg mencegahku untuk mengunjungimu" jawabku.
Kemudian Imam Ali berkata, "Wahai Salman, datanglah sekarang juga ke rumah Fathimah, karena beliau rindu kepadamu dan ingin mmberimu suatu hadiah, dan hadiah itu beliau dapatkan dr Surga"
"Apakah Fathimah mendapat hadiah itu stelah beliau (ayahandanya) wafat?" tanyaku.
"Ya, beliau (Fathimah) mendapatkannya kemarin" jawab Imam Ali.
Aku pun pergi ke rumah Fathimah, kujumpai beliau sedang duduk, dan beliau berkata, "Wahai Salman, engkau telah menjauh dari ku sepeninggal ayahku!"
Aku berkata, "Wahai kekasihku, apakah aku dianggap menjauh dari engkau?"
Fathimah berkata, "Duduklah dan perhatikanlah apa yang akan aku katakan kepadamu. Pintu rumahku selalu tertutup sepeninggal ayahku. Kemarin saat aku duduk ditempat ini, sejenak aku merenung tetang terputusnya wahyu dari kami, sementara para malaikat tak pernah putus datang ke rumah kami, namun kemarin tiba-tiba pintu terbuka tanpa ada seorangpun yang membukanya, lalu para bidadari memasuki rumahku yang belum pernah terlihat keelokan wajah dan bentuk seperti mereka, begitu juga aku tidak pernah menghirup bebauan lebih wangi dari mereka.
Ketika aku melihat mereka, aku bertanya apakah mereka dari penduduk Mekkah atau Madinah? Lalu mereka menjawab, bahwa mereka bukanlah penduduk Mekkah ataupun Madinah, begitu pula mereka bukan penduduk bumi, tapi mereka adalah bidadari dari Surga yang di utus oleh Allah untukku.
Mereka berkata kepadaku, jika mereka sangat merindukanku. Kemudian aku bertanya kepada yang paling besar diantara mereka, siapa namanya. Dan dia menjawab bahwa namanya adalah "Maqdudah". Aku bertanya mengapa dia dinamai Maqdudah, dia menjawab karena dia diciptakan untuk Miqdad bin Aswad Kindi.
Kemudian aku bertanya kepada bidadari kedua, siapa namanya. Namanya adalah "Dzarrah", dan aku bertanya mengapa dia dinamai Dzarrah, sementara dia sangatlah cantik dimataku. Bidadari itu menjawab bahwa dia diciptakan oleh Allah untuk Abu Dzar Ghifari.
Lalu aku bertanya tentang nama bidadari yg ketiga, dia bernama "Salma", karena dia diciptakan oleh Allah untuk Salman al-Farisi, anak angkat ayahku, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ketika bidadari itu mengeluarkan buah kurma yang lebih putih dari salju dan lebih harum baunya dari minyak misik dan diberikan kepadaku.
Wahai Salman, berbukalah sore nanti dengan memakan buah kurma ini, dan tolong besok datanglah lagi kesini sambil membawa bijinya."
Aku menerima buah kurma itu dan ketika aku berjalan diperkampungan Madinah, aku menemui sebagian sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, mereka bertanya kepadaku, apakah aku membawa minyak misk, dan aku menjawab "Ya".
Setelah tiba waktu berbuka, aku memakan buah kurma itu, namun aku tidak mendapatkan satu pun biji dari buah kurma seperti yang dikatakan Fathimah.
Kemudian aku pergi ke rumah beliau keesokan harinya, sembari mngatakan bahwa aku tidak mendapatkan satu bijipun dari buah kurma itu.
Fathimah menjawab, "Wahai Salman, memang sama sekali engkau tidak mendapatkan biji didalamnya, karena perlu diketahui bahwa buah kurma yang engkau makan ditanam Allah di Surga Darussalam, sebagai imbalan dari ucapan atau bacaan yag diajarkan oleh ayahku yang selalu engkau amalkan tiap pagi dan sore hari"
Aku berkata, "Ajarilah aku, wahai Sayidati!"
Fathimah berkata, "Jika engkau tidak ingin tertimpa gangguan demam selama engkau hidup di dunia, maka bacalah bacaan ini sebagai imbalan nya adalah buah kurma di Surga.
Aku akhirnya mempelajari doa yang diberikan Fathimah Zahra ini, kemudian aku ajarkan doa ini kepada ribuan orang yang terkena demam dari penduduk Mekkah dan Madinah, lalu dengan izin Allah Subhana Wa Ta'ala merek sembuh.
Doa tersebut sbb:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. BISMILLAHI-NUR, BISMILLAHI-NURIN-NUR, BISMILLAHINURU 'ALAN-NURI, BISMILLAHILLADZI HUWA MUDABBIRUL-UMURI, BISMILLAHILLADZI KHALAQAN-NURA MINAN-NURI. ALHAMDULILLAHILLADZI KHALAQAN-NURA MINAN-NURI, WA ANZALAN-NURA 'ALATH-THURI FI KITABIN MASTHURIN FI RAQQIN MANSYUR, BIQADARIN MAGDURIN, 'ALAN NABIYYIN MAHBURIN, ALHAMDULILLAHILLADZI HUWA BIL-'IZZI MADZKURIN WABIL-FAKHRI MASYURIN, WA 'ALAS'SARRA'I WADH'DHARA'I MADYKURIN WA SHALLA'LLAHU SAYYIDINA MUHAMMADIN WA 'ALIHITH-THAHIRIN.
Artinya,
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Penyayang. Dengan nama Allah Cahaya. Dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan cahaya, menurunkan ke bukit dalam Kitab yang tertulis, dengan ukiran yang tertentu, kepada Nabi Yang Terpilih. Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, Yang Masyur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga kesejahteraan disampaikan kepada Junjungan kami Muhammad sang Nabi dn keluarganya yg suci"
(Biharul Anwar, juz 43 hal 66)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar