Tumbuhkan Cinta, Rangkullah Anak-anakmu!
KETIKA ada kolega saya datang dari Jepang, mereka mengajak ke restoran susi yang sangat terkenal. Tentu dijamin cukup mahal ongkosnya. Sekali makan bisa habis 500 dollar. Restoran yang dikenal dengan nama Uzen ini terletak di kota Berkelay, dekat kota San Francisco. Tepatnya di Jalan Collage Avenue, di sebelah perpustakaan kota Berkelay. Daerah yang ramai dihuni orang kulit putih yang kaya dan berpendidikan.
Sambil ngobrol kanan kiri tentang bisnis, terkadang kita saling melemparkan isu di luar tema pekerjaan, hingga masalah anak-anak.
“Ichiban ue no kodomo ha nansai desuka? (Berapa umur anak paling tua),” demikian penulis mengajukan sebuah pertanyaan.
“Sekitar 15 tahunan,” ujarnya dalam bahasa Jepang.
“Sotoni aruitara, kare no tewo kuminagara, arukimasuka?” (Apakah pernah menggadeng tangan anak Anda, ketika sedang jalan-jalan keluar rumah?)
Mungkin ini pertanyaan kurang menarik. Namun penulis berfikir, ini sebuah pertanyaan sederhana dan masuk akal. Setidaknya, ingin lebih tahu banyak tentang kebiasaan sehari-hari orangtua di Jepang dalam mendidik anak-anak mereka.
Sayang, jawabannya tak sesuai dengan yang penulis inginkan. Mereka justru tertawa lebar sembari mengatakan, “Soreha muri, mata okasii dayo.” (Itu adalah hal yang tidak mungkin, mustahil).
Perilaku memeluk, menggandeng anak adalah sesuatu yang dianggap aneh baginya.
“Kami tidak mungkin memegang pundak, memeluk anak-anak kami, apalagi menggandeng tangan anak kami ketika berjalan bersama,” tambahnya.
Fenomena ini kelihatannya mirip dengan di Indonesia. Bisa jadi itu adalah fenomena yang mungkin juga terjadi di kebanyakan keluarga.
Seorang ayah tidak terbiasa memeluk anak-anaknya ketika mereka tumbuh dewasa. Sehingga memegang pundak, merangkul dan mendekapnya adalah sebuah fenomena langka. Bahkan mungkin sudah dianggap tidak wajar alias alias prilaku aneh bagi orangtua dan anak.
Antara Sentuhan dan Otak
Mari kita bicara terlebih dahulu masalah kulit manusia sebelum melihat prilaku ini apakah sesuai dengan fitrah kita atau tidak. Luas rata-rata kulit orang dewasa adalah sekitar 1.67225 m².
Setiap cm2 luas kulit, mempunyai beribu-ribu saraf yang mempunyai fungsi sebagai sensor penerima.